02 September 2009

Ahmad Farros Ardiyan Demam Tinggi



Tulisan ini sudah aku tulis setelah 5 hari kejadianya yaitu tanggal 28 agustus 2009


waktu itu baru pertama kalinya Farros mengalami demam tinggi disertai dengan kejang..

PANIK!!..itu hal pertama yang saya, Istri dan Kedua Mertua ku hadapi..saya tahu hal itu sebenarnya tidak boleh terjadi, hingga saya berpikir cepat untuk tetap tenang..begitu juga dengan istri tercinta yang dengan cepatan untuk segera membawa Farros ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertamanya..tp kami sebagai orang tua nya merasa kecewa dengan pelayanan pihak Puskesmas Balongpanggang " Dokternya tidak bergerak sama sekali untuk memeriksa Farros dan hanya tanya dan di kasih Obat aja dan Dokternya tidak menyentuh Farros sama sekali dan kami cuman di beri resep obat dan di suruh ambil obatnya di loket, dan di loket jg g ada pelayanan yang baik, cuman di kasih obat Parasetamol dan itu pun tisak dikasih sendoknya, dah lah emang pihak puskesmas kurang rasa kemanusiaannya aq berharap aja anakq Farros lekas sembuh, saya dan Istri langsung pergi ke Bidan nama bidannya Bu.Nurila atau sering di sebut Bu.Ila. kami di layani dengan baik di sana dan jg Farros di beri obat kejang. dan kami pulang. kami hanya tidak ingin terjadi apa-apa dengan Farros putra pertama kami..

kejang itu reda, namun demam masih tinggi, dan Farros tertidur, dia pasti lelah setelah mengalami kejang itu, saya bisa merasakannya, meski saya tak dapat menggantikannya, hanya doá-doá pengharapan padaNya yang bisa saya lakukan untuknya, berharap ALLOH memberikan yang terbaik padanya, menyembuhkan sakitnya, meredakan demamnya, menguatkan tubuhnya..

setiap kejadian ada makna didalamnya meski terkadang meninggalkan sesal..mungkin ini yang sedang menyelimuti saya, yang mungkin bisa dijadikan pelajaran untuk saudara-saudariku..

saya tahu, hari itu badan Farros aga'panas, Istri pun mengatakan hal sama berulang-ulang kali untuk hari itu..dari 2 hari yang lalu Farros juga aga'susah makannya..saya bukannya seorang Ayah yang tidak cepat tanggap, tapi mungkin bisa dibilang saya selalu merasa Farros itu anak yang kuat, jadi saya tidak terlalu merasa khawatir atau apa akan panasnya kali ini--ah, mungkin
ini panas biasa lah--peringatan Istri pun saya tanggapi dengan setenang mungkin--ah, mungkin mau pinter banyak lagi Dek..--

dan ternyata itu KESALAHAN BESAR bagi saya..kejadiannya begitu cepat, tiba-tiba kejang itu mendera Farros..demam tingginya mungkin karena radang di tenggorokannya dan itu yang
mungkin menyebabkan makannya menjadi susah..dan saya cuma bisa berjanji dengan diri saya sendiri..Ros, Ayah janji hal kya'gini ga'akan terjadi lagi ma Farros, juga maafin Ayah yaaa sayang--

pokoknya ya, klo anak panas badannya,panas diatas normal, buru-buru siaga deh, kondisi setiap anak mungkin berbeda-beda, ketahanan tubuh setiap anak juga berbeda-beda, tapi yaa jangan KESALAHAN BESAR saya itu kejadian ma'orang lain..dan mohon doánya yaaa...
***

sejak saat itu saya mulai sering-sering mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan kejang tersebut, karena waktu itu dokter mengatakan "jangan kejang lagi yaaa Bu, usahakan minimal setahun itu 1-2 kali saja kejangnya.."
dan sejak saat itu, saya usahakan Nadia untuk tidak demam..

Berikut, sedikit ulasan segala sesuatu yang berhubungan dengan demam kejang..

Gejala awal
Demam yang disertai kejang seperti Nadia, umumnya diawali dengan demam
tinggi, dikatakan demam tinggi bila suhu tubuh 38 derajat C atau lebih..Demam itu sendiri bisa terjadi bila ada infeksi virus, kuman atau perubahan-perubahan tubuh seperti pertumbuhan gigi, pasca imunisasi, terlalu lelah, dll--pada Nadia, ada kemungkinan disebabkan radang tenggorokan itu, karena sulit makan 2 hari sebelumnya-- karena demam bisa terjadi karena infeksi.
Infeksi ini umumnya menyerang tenggorokan, telinga, dada, saluran pencernaan, saluran kencing, kelenjar ludah, maupun selaput otak. Tapi ada kalanya penyebabnya yaitu pengaruh temperatur luar yang tinggi, misal : anak kepanasan setelah habis terkena terik matahari berjam-jam.

Kenapa sih bisa kejang?
Dalam kondisi demam, kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat C, menyebabkan kebutuhan oksigen pada otak naik 20%. Pada balita, aliran darah ke otak mencapai 65% dari seluruh tubuh, sehingga bila suhu tubuh naik, mudah timbul gangguan metabolisme otak.Akibatnya, keseimbangan sel otak ikut terganggu dan terjadi pelepasan muatan listrik yang menyebar ke seluruh jaringan otak, saat itu terjadi kekuatan otot, akibatnya tubuh menjadi kejang-kejang..
Serangan ini timbul selama beberapa detik, kadang-kadang hingga 10 menit sejak awal naiknya suhu tubuh dan biasanya berhenti setelah mendapat pertolongan pertama--waktu itu Nadia, sekitar 10 menit lebih, berhenti setelah mendapat pertolongan pertama di klinik 24jam terdekat..--Setelah kejang-kejang berhenti, anak biasanya merasa capek, mengantuk, dan tidur pulas. Setelah terbangun, kesadarannya akan pulih..

Jenis-jenis kejang
kejang sederhana, yaitu kejangnya tidak lebih dari 15 menit, bentuk kejangnya umum (artinya seluruh badan kaku atau kelojotan) bukan hanya tangan atau kaki saja, tidak berulang, dan setelah kejang anak menangis atau sadar, maka kejang seperti itu kurang berbahaya..
kejang kompleks, yaitu kejangnya lama, berulang-ulang,dsb. Kejang yang berlangsung lama dapat merusak otak secara permanen sehingga kalau kejangnya lama dapat menimbulkan sekuele (gejala sisa) yang dapat mengganggu perkembangan anak..

kejang = epilepsi..?!?
kejang pada anak yang menderita epilepsi sebenarnya berbeda dengan kejang demam...Epilepsi merupakan kelainan bawaan, karena adanya gangguan keseimbangan kimiawi sel-sel otak, kekurangan oksigen, infeksi dan trauma fisik..saat penderita epilepsi sedang kambuh, memang biasanya megalami kejang-kejang, namun tanpa disertai demam..Hanya 15% kasus epilepsi yang didahului dengan gejala kejang demam, tapi kurang dari 5% anak kejang demam yang berkembang menjadi epilepsi..Kejang pada penderita epilepsi umumnya terjadi saat anak mengalami tekanan jiwa, terlalu capek atau gara-gara terkena sinar lampu yang tajam, sedang
kejang demam disebabkan adanya gangguan metabolisme dalam otak akibat demam
yang tinggi. Kejang demam lebih sering terjadi pada anak yang mempunyai riwayat keluarga penderita kejang demam..

Cara mencegahnya..
kalau kejang terjadi karena demam cara mencegahnya adalah jangan sampai anak demam paling tidak demamnya jangan sampai terlalu tinggi dengan cara memberikan obat penurun demam atau antipiretik, selain itu, berikan juga obat antikejang bersama-sama dengan obat antidemam--khususnya untuk anak yang sudah pernah kejang demam--obat antikejang tidak harus diberikan selamanya, tetapi hanya kalau demam saja, artinya pada kejang demam sederhana, obat antikejang diminum tidak selamanya, sedangkan pada kejang demam kompleks, perlu obat antikejang yang tetap diberikan..selain pemberian obat-obatan, anak perlu dikompres dengan air hangat (BUKAN dengan air dingin), letakkan kompres di ketiak, lipatan paha, dan dahi, kompres dapat membantu menurunkan panas..pada saat anak kejang, Ibu tidak usah terlalu panik--tarik nafas dalam-dalam, hembuskan, tenang..anakmu membutuhkan ketenanganmu..-- longgarkan pakaian anak, berikan obat antikejang yang dimasukkan lewat dubur. begitu kejang berhenti, segera bawa anak ke dokter untuk melihat adakah kelainan
yang terjadi akibat dari kejang atau kelainan apa yang menyebabkan kejang..
***

"jika aku sakit, maka Alloh lah yang menyembuhkan.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar